prospek kerja analisis kimia
26 Februari 2022 Oleh Prima Nursyami 0

Prospek Kerja Analisis Kimia di Tahun 2022

Banyak kenalan saya yang menanyakan apakah prospek kerja analisis kimia bagus, atau sudah usang? Untuk menjawab pertanyaan ini tentu saja tidak begitu mudah, walaupun saya sendiri merupakan lulusan kimia analisis dan bekerja di bidang jasa analisis kimia sejak tahun 2009.

Artikel kali ini mungkin akan mengandung banyak kisah dan opini pribadi, berdasarkan pengalaman pribadi. Mudah-mudahan dapat menjawab pertanyaan teman-teman semua yang sedang berada di persimpangan: mau kuliah analisis kimia, atau jurusan lain?

Memilih Kuliah di Akademi Kimia Analisis Bogor

Jujur saja, mungkin sama seperti teman-teman yang saat ini sedang membaca artikel ini. Ketika tahun 2006 saya pun tidak begitu paham dengan prospek kerja analisis kimia di masa yang akan datang ketika saya lulus. Bahkan saya tidak begitu punya banyak gambaran apa itu analisis kimia.

Menghadapi dua pilihan, antara akuntansi dan analisis kimia, saya pun mendapat petunjuk dari Bapak saya untuk memilih analisis kimia di Akademi Kimia Analisis Bogor. Kebetulan memang beliau pun lulusan analisis kimia dan telah bekerja di laboratorium uji selama puluhan tahun.

Menurut Bapak saya saat itu, lulusan analisis kimia–setidaknya dari institusi yang bagus akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan. Saya sebagai anaknya yang nanti akan beliau biayai kuliahnya, tentu saja seharusnya nurut.

Untuk gambaran teman-teman, saya berikan sedikit kesimpulan bagaimana kondisi perkuliahan di D3 analisis kimia AKA Bogor:

  • Perkuliahan yang sangat padat, penuh dengan praktikum dari pagi sampai sore, full selama 5 hari. Pulang ke rumah, tugas laporan praktikum pun menumpuk.
  • Kebetulan saya satu angkatan dengan seorang teman eks mahasiswa kedokteran UNS yang akhirnya pindah karena alasan pribadinya setelah sekian tahun. Menurut pengalaman dia, beban kuliah di AKA Bogor lebih berat dibandingkan dengan kedokteran UNS.

Selama 3 tahun saya kuliah dengan menyenangkan, akhirnya saya lulus dengan lancar. Lulus dengan nilai yang lumayan (IPK 2,89). Lalu bagaimana setelah saya lulus?

Prospek Kerja Analisis Kimia di Awal Tahun 2010an

Kurang lebih saya mulai bekerja di laboratorium uji lingkungan yang berlokasi di Bogor sejak tahun 2009. Posisi pekerjaan pertama saya saat itu sebagai analis kimia. Bagaimana proses hingga saya bisa bekerja saat pertama kalinya?

Saat itu kebetulan saya sedang praktik kerja lapangan di laboratorium itu, berdua dengan teman saya. Kebetulan laboratorium sedang membutuhkan beberapa orang analis laboratorium, akhirnya kami berdua pun menjadi karyawan, setelah masa praktiknya selesai. Tanpa wawancara.

Jadi jika saya mendapatkan pertanyaan, bagaimana sih prospeknya lulusan analisis kimia saat itu di sekitar tahun 2010 awal? Saya akan jawab “sangat bagus”. Karena yang nasibnya baik seperti saya bukan cuma saya, tapi banyak teman saya yang dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan.

Selang hampir tiga tahun berikutnya, saya pun pindah ke laboratorium lain sebagai Manajer Mutu, dengan proses yang bisa saya bilang mudah. Karena sama seperti yang pertama, saya masuk tanpa mengirimkan lamaran “secara resmi”.

Analisis Kimia Dibutuhkan di Berbagai Bidang Industri

Seorang lulusan analisis kimia sangat dibutuhkan di berbagai bidang. Tidak terbatas di industri manufaktur saja misalnya. Pertambangan, perkebunan, peternakan besar, farmasi, pangan, apapun itu membutuhkan orang dengan keahlian analisis kimia.

Belum lagi kalau saya ceritakan beberapa teman saya yang setelah lulus lanjut bekerja di bidang yang tidak begitu relevan, seperti perbankan misalnya. Ada beberapa, tapi anggap saja mereka tidak kita perhitungkan.

Analisis Kimia di Tahun 2022

Apakah di tahun 2022 ini pekerjaan untuk lulusan analisis kimia masih terbuka dengan lebar? Di tengah masa pandemi dan di era teknologi digital yang semakin masif?

Mungkin teman-teman pernah mempertimbangkan bahwa sepertinya kalian lebih baik ambil kuliah jurusan teknologi informasi, pemrograman, komunikasi dan semacamnya. Saya pikir, pertimbangan seperti itu tidak salah juga, melihat begitu pesatnya pertumbuhan teknologi yang berbanding terhadap kebutuhan tenaga ahlinya.

Pertumbuhan teknologi informasi memang begitu cepat. Namun itu tidak cukup untuk menjadi satu-satunya bahan pertimbangan, tapi pertimbangkan juga kompetisinya.

Jika kita bandingkan secara umum, lulusan analisis kimia lebih sedikit jika dibandingkan dengan lulusan pemrograman. Artinya walaupun kebutuhan tenaga pemrograman cukup tinggi, suplai tenaga kerjanya pun cukup banyak.

Memang perlu banyak data untuk melakukan perbandingan yang adil. Sayangnya saya belum menemukan data tersebut, agak sulit. Maka di antara kedua perbandingan tersebut, saya tidak menyimpulkan yang mana yang lebih baik di saat ini.

Namun jika kita secara khusus membicarakan kimia analisis, maka saya bisa bilang kalau pekerjaan di bidang ini masih sangat terbuka dengan lebar. Setidaknya berdasarkan informasi yang saya dapatkan di sekitaran saya. Lowongan pekerjaan selalu bermunculan. Semua kenalan saya yang lulus dari bidang ini pun jarang terdengar menganggur.

Oke, bagaimana dengan rate gajinya? Hmm kalau ini saya tidak bisa terlalu banyak berkomentar. Namun berdasarkan informasi yang saya dapatkan, jika kita bandingkan dengan programmer junior, maka analis junior freshgraduate yang sama-sama bekerja di perusahaan kecil, rate gajinya sedikit di bawah para programmer.

Bicara tentang gaji memang agak sulit karena terlalu banyak variabelnya. Apapun karir yang ingin teman-teman bangun, maka bangunlah dengan baik. Tingkatkan terus kompetensimu agar mampu bersaing di antara ribuan angkatan kerja lainnya di lingkup yang sama.

Baca juga: Suka Kimia, Tapi Bingung Pilih D3 Analisis Kimia atau S1 Kimia?