simbol bahaya kimia di laboratorium dan artinya, lengkap dengan penjelasan dan pencegahan
30 November 2023 Oleh Fatin Alifah 0

Simbol Bahaya Kimia di Laboratorium dan Artinya, Lengkap Dengan Penjelasan

Laboratorium kimia adalah tempat yang penuh dengan potensi bahaya. Penggunaan simbol bahaya kimia bertujuan memberikan informasi penting tentang risiko dan tindakan yang perlu diambil di lingkungan laboratorium. Dalam artikel ini, kita akan bahas bersama mengenai makna simbol bahaya kimia yang umum kita jumpai dalam laboratorium.

Simbol bahaya kimia di Laboratorium adalah tanda grafis yang berisikan informasi tentang risiko dan bahaya bahan kimia. Simbol-simbol ini dirancang secara universal dan dipahami di seluruh dunia dalam ilmu kimia dan laboratorium.

Kesadaran dan keselamatan pekerja adalah fokus utama dari adanya simbol bahaya. Penggunaan simbol ini bertujuan untuk mencegah kecelakaan atau insiden yang berkaitan dengan bahan kimia.

Melalui penggunaan simbol-simbol ini, kita dapat mengidentifikasi risiko yang berhubungan dengan bahan kimia, termasuk bahaya fisik seperti kebakaran, serta bahaya kesehatan seperti bahaya toksisitas. Simbol-simbol bahaya kimia membantu para pekerja laboratorium untuk:

  1. Mengidentifikasi bahaya: Memberikan informasi visual tentang jenis bahaya terkait dengan bahan kimia tertentu, memungkinkan pekerja untuk mengambil tindakan yang sesuai.
  2. Mengambil tindakan pencegahan: Simbol-simbol ini mengingatkan pekerja untuk menggunakan peralatan pelindung diri yang sesuai dan mengikuti prosedur keamanan sesuai ketentuan yang berlaku.
  3. Menghindari kesalahan: Mencegah kesalahan dalam penanganan bahan kimia dan mengurangi risiko kecelakaan atau insiden di laboratorium.
  4. Mencegah dan menanggapi keadaan darurat.
  5. Cara menyimpan dan membuang bahan kimia.

Baca juga: Pemikiran Berbasis Risiko di Laboratorium berdasarkan ISO 17025

Berikut adalah simbol bahaya beserta arti dan contoh bahan kimia yang terdapat di Laboratorium.

1. Simbol Bahan Mudah Terbakar

Simbol bergambar nyala api ini memiliki makna bahwa suatu bahan sangat mudah terbakar. Bahan dapat berbentuk cairan, uap, padatan dan gas. Bahan yang mudah terbakar dapat dengan cepat terbakar atau meledak ketika terpapar panas, api, percikan, termasuk zat yang dapat memanas dan dapat menyala sendiri.

Contoh bahan kimia yang mudah terbakar antara lain Heksana dan Etanol seperti Aseton Ether, Benzine, Etanol, Dietil Eter (cairan), Propane (gas), Petroleum Benzine, Diethyl Ether.

Mengenali dan memahami karakteristik bahan yang mudah terbakar adalah kunci untuk menghindari bahaya yang terkait dengan simbol bahaya kimia laboratorium bergambar nyala api ini. Bahan yang mudah terbakar memerlukan penanganan dengan hati-hati. Menjauhkannya dari sumber panas atau api yang potensial merupakan salah satu langkah untuk mencegah bahaya kebakaran di laboratorium.

2. Simbol Bahan Mudah Teroksidasi

simbol mudah teroksidasi

Simbol nyala api di atas lingkaran menandakan bahwa suatu bahan mudah teroksidasi. Bahan yang mudah teroksidasi merupakan bahan yang cenderung bereaksi dengan oksigen (dalam kata lain teroksidasi dengan mudah), terutama ketika terpapar udara atau panas.

Contoh bahan kimia yang mudah teroksidasi adalah Kalium Klorat, Kalium Permanganat, Asam Nitrat Pekat, Methylen Blue Chloride, Hidrogen Peroksida.

Bahan-bahan yang mudah teroksidasi sering kali memerlukan penyimpanan yang khusus dan penanganan yang hati-hati untuk mencegah bahaya reaksi yang tidak diinginkan. Simpan di botol yang gelap dan jauhkan dari bahan yang mudah terbakar.

3. Simbol Bahan Mudah Meledak

Simbol bom yang meledak menunjukkan bahwa suatu bahan memiliki sifat mudah meledak. Bahan yang mudah meledak dapat melepaskan energi dalam jumlah besar dengan waktu yang singkat jika terkena panas. Selain itu, tekanan atau rangsangan fisik juga mampu memengaruhi bahan sehingga menjadi mudah meledak.

Contoh bahan kimia yang mudah meledak ialah Logam Kalium, 2,4,6-trinitro toluena (TNT), Butyric Acid (L), Nitroglycerin, Oleic Acid.

Bahan-bahan yang mudah meledak sangat berbahaya dan memerlukan penanganan yang sangat hati-hati. Hindarkan dari panas, percikan api, gesekan, dan benturan yang dapat menimbulkan panas atau api. Pemahaman tentang sifat-sifat meledak ini adalah kunci untuk menjaga keselamatan saat berurusan dengan bahan semacam ini.

4. Simbol Bahan Beracun

Simbol tengkorak dan tulang bersilang yang sering kita lihat di laboratorium menandakan bahwa suatu bahan kimia berbahaya dan bersifat toksik atau beracun. Indikasi ini menunjukkan bahwa bahan tersebut memiliki potensi untuk menyebabkan keracunan atau dampak kesehatan yang serius jika penanganannya tidak benar.

Contoh bahan kimia beracun seperti Metanol, Benzene, Sianida, Merkuri, Asam Sulfida, Karbon Monoksida, Hydrogen Sulfida, Arsen III oksida, dan lain-lain.

Simbol ini memperingatkan para pekerja laboratorium dan pengguna bahan kimia tentang bahaya toksisitas yang terkait dengan zat tersebut. Perlu untuk menggunakan peralatan pelindung pribadi seperti masker, sarung tangan dan kacamata. Pengendalian kebocoran yang efektif dan kerja di area yang terventilasi baik, serta simpan bahan kimia beracun dengan benar.

5. Simbol Bahan Korosif

simbol korosif

Simbol korosi mengindikasikan potensi bahaya korosif pada bahan kimia yang dapat merusak atau menghancurkan bahan-bahan, termasuk jaringan tubuh manusia, jika terpapar atau ditangani dengan tidak benar. Korosifitas sering terkait dengan sifat asam atau basa kuat dalam bahan kimia.

Contoh bahan kimia yang bersifat korosif ialah Asam HCl dan H2SO4 maupun basa seperti larutan NaOH (>2%) HF, Formic Acid.

Jika terpapar pada kulit, mata, atau jaringan tubuh lainnya, bahan kimia korosif dapat menimbulkan reaksi yang dapat membahayakan laboran. Untuk mencegah risiko tersebut jangan melakukan kontak langsung dengan kulit. Selalu gunakan APD seperti sarung tangan serta kacamata pelindung saat bekerja dengan bahan kimia yang bersifat korosif.

6. Simbol Gas dibawah Tekanan

Simbol gas silinder menandakan bahwa bahan yang tidak berada dalam kondisi gas biasa yang berada pada tekanan atmosfer, namun dalam wadah tertutup yang menciptakan tekanan tinggi.

Contoh gas dibawah tekanan antara lain Gas Hidrogen (H2), Gas Oksigen (O2), Gas Amoniak (NH3), Gas Helium (He).

Pada saat berurusan dengan gas di bawah tekanan, penting untuk menggunakan peralatan yang sesuai dan mengikuti prosedur keamanan yang berlaku.

7. Simbol Bahan Toksisitas Tingkat Rendah

Simbol tanda seru yang umum kita jumpai di laboratorium adalah peringatan bahwa suatu bahan kimia memiliki tingkat toksisitas yang rendah dan mungkin menyebabkan iritasi atau reaksi alergi ringan jika terpapar dengan kulit.

Contoh bahan kimia yang termasuk bahan toksisitas tingkat rendah ialah Kloroform, Natrium Hidroksida, Amonia, Hidrogen Peroksida, Sopropilamina, Kalsium Klorida, Isobutanol.

Selalu kenakan peralatan pelindung diri seperti sarung tangan dan kacamata pelindung saat berurusan dengan bahan tersebut. Pastikan untuk bekerja di area dengan ventilasi yang memadai guna menghindari paparan uap atau debu bahan kimia. Untuk menjaga keselamatan, penting untuk menghindari kontak langsung antara bahan kimia ini dengan kulit, mata, dan sistem pernapasan. Segera bilas dengan air mengalir apabila terjadi kontak dengan bahan kimia yang berpotensi menyebabkan iritasi.

8. Simbol Bahan Bahaya Kronis

Simbol manusia dengan sebagian tubuh yang rusak (bahaya kronis) adalah peringatan tentang potensi bahaya kronis, termasuk bahaya pernapasan, karsinogenitas (kemampuan menyebabkan kanker), mutagenisitas (kemampuan menyebabkan mutasi genetik), dan toksisitas toksisitas terhadap reproduksi. Ini adalah peringatan bahwa paparan berulang atau jangka panjang terhadap bahan ini dapat menyebabkan dampak kesehatan serius dan kronis.

Contoh bahan kimia yang menyebabkan bahaya kronis adalah Etilen Glikol, Etanol, Diklorometana.

Pencegahan seperti penggunaan peralatan pelindung yang sesuai (sarung tangan, kacamata pelindung, mantel pelindung, dan masker pernapasan). Penting untuk menghindari paparan berulang atau jangka panjang dan menjauhkan diri dari bahan-bahan berbahaya ini sebanyak mungkin.

9. Simbol Bahan Berbahaya Bagi Lingkungan

Simbol ikan mati (lingkungan) memberikan informasi untuk menandakan bahwa penggunaan atau pelepasan bahan ini dapat merusak atau mencemari lingkungan, termasuk tanah, air, dan udara, serta dapat mengganggu ekosistem alamiah.

Contoh bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan seperti Tributil Timah Kloroda, Tetraklorometan, dan Petroleum Hidrokarbon seperti Pentana dan Petroleum Bensin.

Mengikuti regulasi yang berlaku untuk membuang bahan kimia berbahaya merupakan langkah tepat dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Sebelum membuang limbah kimia pada tempat khusus, pastikan bahwa bahan tersebut terkemas dengan aman. Sebagai tindakan pencegahan, hindari kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup. Rencanakan untuk mendaur ulang atau memusnahkannya sesuai dengan pedoman yang berlaku.

Penting untuk selalu memahami dan menghormati simbol bahaya kimia di laboratorium, mengikuti pedoman keselamatan yang berlaku, dan menggunakan peralatan pelindung diri dengan benar saat bekerja dengan bahan kimia berbahaya. Keselamatan adalah prioritas utama di laboratorium kimia, dan simbol-simbol bahaya adalah alat penting dalam menjaga keselamatan pekerja dan lingkungan.