
Konsistensi Hasil di Laboratorium: Pentingnya Instruksi Kerja
Instruksi kerja (IK) laboratorium adalah panduan yang merinci prosedur-prosedur yang harus diikuti oleh personel laboratorium saat melakukan eksperimen atau pengujian di lingkungan laboratorium. Dokumen ini bertujuan untuk memastikan bahwa semua kegiatan laboratorium terlaksana dengan cara yang aman, konsisten, dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Instruksi Kerja: Mengapa Penting?
Adanya instruksi kerja untuk memberikan panduan yang jelas tentang cara melakukan tugas atau proses tertentu dengan konsisten, akurat, dan aman. Hal ini dapat membantu mengatur proses kerja, meminimalkan kesalahan, meningkatkan efisiensi, memastikan kepatuhan terhadap standar atau prosedur yang berlaku.
Beberapa tujuan adanya instruksi kerja di laboratorium adalah:
- Menjamin Konsistensi: Membantu memastikan bahwa setiap proses di laboratorium dilakukan secara konsisten sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
- Meningkatkan Akurasi: Memastikan bahwa proses analisis atau pengujian terlaksana dengan akurat sehingga hasilnya handal dan terpercaya.
- Meminimalkan Kesalahan: Dengan mengikuti panduan yang jelas dan terstruktur, laboratorium dapat meminimalisir kesalahan, sehingga meningkatkan keandalan hasil pengujian.
- Meningkatkan Efisiensi: Membantu dalam mengatur proses kerja sehingga dapat dilakukan dengan lebih efisien, menghemat waktu dan sumber daya.
- Meningkatkan Keselamatan: Dokumen ini mencakup langkah-langkah keselamatan yang penting untuk mencegah kecelakaan atau risiko kesehatan di laboratorium.
- Memfasilitasi Pelatihan: Panduan ini dapat bermanfaat sebagai dasar untuk melatih karyawan baru atau mengingatkan karyawan yang sudah berpengalaman tentang prosedur kerja yang benar.
- Mendukung Akreditasi: IK yang baik membantu dalam proses akreditasi laboratorium dengan memastikan bahwa semua proses sesuai dengan standar yang berlaku.
- Mempermudah Peninjauan dan Audit: IK yang terdokumentasi dengan baik berguna sebagai referensi selama peninjauan atau audit untuk menunjukkan kepatuhan laboratorium terhadap standar yang berlaku.
- Meningkatkan Kepuasan Pelanggan: Dengan memastikan konsistensi, akurasi, dan keandalan hasil, laboratorium dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan.
Instruksi Kerja Laboratorium dan ISO
Instruksi kerja laboratorium yang dibuat sesuai dengan standar ISO 17025 merupakan bagian penting dari sistem manajemen laboratorium yang kompeten.
ISO 17025 adalah standar internasional yang mengatur persyaratan umum untuk kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi. Standar ini mencakup berbagai aspek, termasuk manajemen sistem, personel, fasilitas, peralatan, dan prosedur operasional.
Instruksi kerja yang sesuai dengan standar ini harus memenuhi persyaratan ISO 17025 dan mencakup hal-hal seperti:
- Deskripsi lengkap tentang metode pengujian atau kalibrasi, termasuk langkah-langkah operasional yang berlaku.
- Persyaratan khusus untuk pengambilan, penanganan, dan penyimpanan sampel.
- Informasi tentang kalibrasi peralatan dan pengendalian kualitas.
- Panduan keselamatan yang mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD), tindakan darurat, dan prosedur evakuasi.
- Instruksi tentang pelaporan hasil pengujian atau kalibrasi, termasuk format laporan dan informasi tambahan.
Instruksi kerja laboratorium berlandaskan ISO 17025 bantu untuk memastikan bahwa pengujian atau kalibrasi terlaksana dengan konsisten, akurat, dan sesuai dengan standar internasional yang relevan. Selain itu, membantu laboratorium memenuhi persyaratan akreditasi juga meningkatkan kepercayaan kepada pelanggan terhadap keandalan hasil pengujian.
Komponen Instruksi Kerja Laboratorium
Instruksi kerja yang disusun dengan baik memainkan peran penting dalam memastikan jaminan mutu agar menjadi baik pula dalam proses pengujian maupun hasil akhir yang diperoleh. Melalui dokumen ini, laboratorium dapat meningkatkan konsistensi dan akurasi pengujian, sehingga menghasilkan data yang dapat dipercaya dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Kunjungi artikel ini untuk lebih memahami pentingnya jaminan mutu laboratorium: Penjaminan Mutu Laboratorium Uji berdasarkan ISO 17025: 2017

Instruksi kerja laboratorium biasanya terdiri dari beberapa komponen, isi atau bagian yang membentuk strukturnya. Berikut adalah komponen-komponen umum yang biasanya ada dalam instruksi kerja laboratorium:
1. Tujuan
Berisi penjelasan tentang tujuan dari tugas atau eksperimen, menjelaskan mengapa prosedur ini dilakukan dan apa yang diharapkan dicapai.
2. Pengantar
Bagian ini memberikan latar belakang atau konteks untuk pemahaman lebih lanjut tentang tugas atau eksperimen, mencakup informasi tentang teori di balik eksperimen, penelitian sebelumnya, atau konteks lebih luas yang relevan.
3. Alat dan Bahan
Penjelasan mengenai daftar semua alat, peralatan, bahan kimia, dan reagen yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau eksperimen, meliputi informasi tentang spesifikasi dan jumlah yang diperlukan dari setiap item.
4. Prosedur
Bagian ini merupakan inti dari instruksi kerja laboratorium, yang merinci langkah-langkah yang harus diikuti secara urut dalam melakukan tugas atau eksperimen. Langkah-langkah ini harus dijelaskan dengan jelas dan rinci, termasuk persiapan dan preparasi sampel, penggunaan peralatan, reaksi kimia yang terlibat, pengujian, dan prosedur analisis.
5. Keselamatan
Penjelasan tentang langkah-langkah keselamatan selama melaksanakan tugas atau eksperimen. Ini mencakup penggunaan alat pelindung diri (APD), prosedur darurat, tanda-tanda bahaya, dan tindakan pencegahan lainnya untuk mengurangi risiko cedera atau kecelakaan.
Panduan penggunaan APD berisi panduan tentang jenis APD untuk melindungi personel laboratorium dari bahaya potensial, seperti sarung tangan, kacamata pelindung, mantel laboratorium, dan sebagainya.
Prosedur darurat merupakan informasi tentang tindakan yang perlu kita lakukan dalam situasi darurat, seperti kebakaran, tumpahan bahan kimia, atau cedera personel.
6. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas berisi panduan tentang bagaimana memastikan bahwa hasil pengujian atau eksperimen memenuhi standar kualitas yang berlaku. Ini dapat mencakup penggunaan kontrol positif dan negatif, kalibrasi peralatan, atau verifikasi metode.
7. Pemeliharaan dan Perawatan
Informasi atau panduan tentang cara merawat, membersihkan, dan memelihara peralatan laboratorium dengan benar untuk memastikan bahwa peralatan tetap berfungsi dengan baik dan memberikan hasil yang akurat.
8. Pelaporan Hasil
Berisi prosedur untuk merekam dan melaporkan hasil pengujian atau eksperimen, termasuk format laporan dan informasi lainnya.
9. Referensi
Daftar sumber atau referensi dalam menyusun instruksi kerja, termasuk buku, jurnal, atau dokumen lain yang relevan.
Dengan struktur yang terorganisir dengan baik, instruksi kerja laboratorium membantu memastikan bahwa tugas atau eksperimen di laboratorium terlaksana dengan efisien, aman, dan sesuai dengan standar yang berlaku.
Tips Pembuatan Instruksi Kerja di Laboratorium

Berikut adalah panduan atau tips yang dapat membantu dalam pembuatan instruksi kerja laboratorium yang efektif:
1. Identifikasi Kebutuhan
Tentukan dengan jelas tujuan dari instruksi kerja tersebut: Apakah itu untuk prosedur pengujian tertentu, eksperimen laboratorium, atau pemeliharaan peralatan? Menyadari tujuan utama akan membantu dalam fokus saat menyusun dokumen ini.
2. Buat Struktur yang Jelas
Tentukan struktur yang jelas untuk instruksi kerja, termasuk bagian-bagian seperti judul, tujuan, daftar alat dan bahan, langkah-langkah prosedur, panduan keselamatan, dan lain-lain. Struktur yang terorganisir akan memudahkan pembaca dalam memahami dan mengikuti instruksi.
3. Gunakan Bahasa yang Sederhana dan Tegas
Gunakan bahasa yang sederhana dan hindari penggunaan istilah teknis yang berlebihan. Pastikan instruksi berisi perintah yang tegas dan jelas.
4. Sertakan Ilustrasi atau Diagram
Jika memungkinkan, sertakan ilustrasi, diagram, atau gambar yang mendukung untuk menjelaskan langkah-langkah prosedur atau konsep-konsep yang sulit untuk dipahami dengan kata-kata saja.
5. Deskripsikan Proses Secara Detail
Jelaskan setiap langkah dalam proses secara jelas dan rinci, termasuk bahan, peralatan, serta parameter pengujian. Hindari asumsi bahwa pembaca sudah memiliki pengetahuan tertentu.
6. Sertakan Instruksi Keselamatan
Pastikan instruksi kerja mencakup panduan keselamatan, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD), penanganan bahan berbahaya, dan prosedur darurat.
7. Uji dan Evaluasi
Uji keefektifan dengan meminta beberapa orang untuk mengikuti panduan tersebut dan memberikan umpan balik. Revisi instruksi kerja sesuai dengan umpan balik untuk memastikan bahwa personel laboratorium dapat memahami dan mengikuti dengan baik panduan tersebut. Review secara berkala untuk memastikan bahwa instruksi kerja tetap relevan dan efektif.
8. Pemeliharaan dan Pembaruan Instruksi Kerja
Laboratorium dan prosedur kerja dapat berubah dari waktu ke waktu. Pastikan untuk memperbarui instruksi kerja secara berkala sesuai dengan perubahan prosedur, peralatan, atau regulasi yang berlaku. Lakukan pemeliharaan secara berkala terhadap instruksi kerja dan perbarui jika ada perubahan dalam proses, peralatan, atau standar yang berlaku.
Mengikuti instruksi laboratorium dengan seksama tidak hanya menjamin keselamatan kita sendiri, tetapi juga validitas dan akurasi hasil eksperimen. Jadi, pastikan untuk selalu mematuhi setiap prosedur yang ada, ya!
Yuk, selalu berkomitmen pada praktik kerja yang aman dan bertanggung jawab di laboratorium.
Semoga penjelasan tadi dapat membantu untuk membuat instruksi kerja di laboratorium ya.
Kalau Labtizen masih butuh lebih banyak penjelasan dan tips seputar laboratorium, ayo baca artikel lain di AhliLaboratorium Blog!