ilustrasi laboratorium
22 Februari 2021 Oleh Nadira Putri Alifiya 11

Suka Kimia, Tapi Bingung Pilih D3 Analisis Kimia atau S1 Kimia?

Hasil gambar untuk analis kimia
Sumber: IDN Times

Konon katanya, kimia merupakan suatu cabang ilmu yang paling ditakuti loh, sob. Kenapa? Ya tentu saja selain karena tingkat kesulitannya yang tinggi, tidak semua orang bisa menyetarakan reaksi dan menghitung soal stoikiometri dengan angka yang tepat! Yakin mau kuliah D3 analisis kimia? Atau mau masuk S1 Kimia saja? Simak artikel ini ya.

Untung bagi mereka yang menyukainya, kimia juga merupakan salah satu cabang ilmu yang sangat menantang. Selain menantang, prospek kerja seorang analis kimia ke depannya juga sangat cerah, loh. Perusahaan seperti Pertamina, Unilever? Pasti sangat terbuka untuk posisi analis kimia di laboratorium.

Kalau kalian para siswa SMA yang menyukai Pelajaran Kimia, tapi bingung mau memilih antara jenjang D3 atau S1, kalian berada di tempat yang tepat nih. Karena kali ini, Saya akan memberikan tips bagi kalian yang bingung untuk memilih jenjang karir kalian.

Tapi sekali lagi, disini Saya bahas secara general aja ya, sob. Menurut pandangan Saya sebagai mahasiswa D3 Analisis Kimia dan berdasarkan riset dari teman yang juga merupakan mahasiswa S1 Kimia.

1. Kenali Dulu Diri Kalian

Nah, yang pertama yaitu kenali dulu diri kalian sendiri. Kalau kalian merupakan seseorang yang cenderung lebih mudah memahami apapun sambil dipraktekan, maka kalian cocok nih mengambil D3 Analisis Kimia. Karena hampir 70% nya adalah praktikum dan 30% nya teori. Sehingga, teori yang dipelajari di D3 pada dasarnya diperlukan sebagai pengantar praktikumnya, sob.

Contohnya gini nih, sebelum kita melaksanakan Praktikum Analisis Gravimetri, biasanya tim dosen akan memberikan mata kuliah Analisis Gravimetri terlebih dahulu. Tapi, kalau kalian merupakan seseorang yang senang mempelajari suatu hal secara mendalam hingga ke konsepnya, seperti misalnya bagaimana suatu produk dapat dihasilkan, maka kalian disarankan mengambil S1. Tapi jangan khawatir ya, sobat labtizen, karena di S1 juga terdapat praktikum walaupun tidak sebanyak teorinya.

2. Kenali Tujuan Kalian

Ya walaupun hampir 80% orang yang mimin temuin kalau ditanya, “Apa tujuan kamu kuliah?” Jawabannya tidak jauh dari “ya buat dapet pekerjaan dong!”. Ya, gak salah sih. Tapi, bukan itu maksudnya.

Kalau kalian merasa pekerjaan adalah prioritas utama kalian setelah lulus kuliah, maka D3 dengan jurusan Analisis Kimia sudah sangat cukup. Tapi, kalau prioritas kalian adalah ilmu dan cita-cita untuk mendapat gelar yang lebih tinggi hingga S3, maka kalian disarankan untuk langsung mengambil S1.

Karena dengan langsung mengambil S1, kalian akan lebih mudah untuk melakukan program ekstensi ke S2 hingga S3, sob. Dibanding kalau kalian memilih D3, tapi ternyata orang tua kalian sangat menginginkan anaknya bisa menjadi professor. Nah, maka waktu yang kalian perlukan sebagai mahasiswa D3 untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi dengan program ekstensi tentu lebih lama.

3. Kenali Metode Pembelajarannya dan Ketahui Apa Yang Akan Dihadapi

Seperti yang sudah Saya jelaskan di atas ya, sob. D3 hampir 70% nya praktikum dan S1 70% nya adalah teori. Jika di D3 belajar bagaimana cara menghitung kadar suatu sampel, sebetulnya pembelajaran mahasiswa S1 juga cukup unik.

Karena tidak hanya fokus pada berapa persen rendemen yang dihasilkan dan bagaimana cara mengubah suatu zat menjadi zat lain, tapi belajar juga bagaimana suatu produk dapat terjadi. Mulai dari strukturnya, mekanismenya, sifat fisik dan sebagainya. Sehingga meskipun terdengar kurang aplikatif, tapi bukan tidak mungkin suatu hari nanti kalian bisa saja menemukan sintesis senyawaan baru loh sob, keren bukan?

Di akhir, mahasiswa S1 Kimia juga akan melakukan penelitian dan riset. Biasanya menjelang semester akhir, mahasiswa dibagi ke dalam beberapa peminatan dan dibebaskan memilih bidang yang kita inginkan, nih. Dan untuk peminatan ini biasanya memang berbeda-beda setiap kampus, tapi secara umum terbagi jadi kimia anorganik, kimia organik, kimia analisis, kimia fisik, biokimia, ada juga beberapa kampus yang memiliki peminatan kimia lingkungan.

Sementara untuk mahasiswa D3 Analisis Kimia memang tidak ada pemilihan peminatan, tapi di akhir semester akan melakukan magang atau yang istilah umumnya Prakerin (Praktik Kerja Industri). Karena pada dasarnya, mahasiswa vokasi memang disiapkan untuk terjun di industri. Sehingga memiliki keterampilan dalam mengoperasikan instrumen serta mengolah data hasil praktikum tentunya merupakan suatu keharusan bagi mahasiswa D3 Kimia.

4. Jangan lupa, konsultasikan pada orang tua

Ini nih yang terpenting, sob. Apapun jurusan yang akan kalian pilih, apapun jenjang yang akan kalian pilih, konsultasi pada orang tua itu wajib, ya! Karena pengalaman mimin sih seperti itu, yang tadinya bingung banget mau milih jurusan apa, di kampus apa, mau D3 atau langsung S1. Dan begitu nanya ke orang tua, langsung tercerahkan deh. Hehehe.. Kalian juga akan mendapatkan sudut pandang keuangan dari orang tua kalian seperti apa, dan juga pengalaman mereka seperti apa.

Jadi, bisa Saya simpulkan bahwa pada dasarnya, baik D3 ataupun S1 Kimia sama-sama merupakan pilihan yang baik, selama kalian menjalaninya dengan ikhlas dan sesuai passion kalian. Sama-sama membuat laporan praktikum atau yang biasa kita sebut dengan laprak, membuat tugas jurnal, makalah, presentasi, sama-sama pusing dengan yang namanya reaksi dan struktur. Ya kalau Saya bilang sih, sama menderitanya. Tapi tenang aja sob, apa yang kalian keluhkan dan pusingkan sekarang nanti juga akan terbayar, kok. Percayalah guys.

Biar kamu semakin yakin untuk join dengan analisis kimia, simak artikel ini nih: 7 Alasan Jadi Analisis Kimia Itu Keren

Saya suka Kimia nih kak, Tapi Saya Tertarik Mengambil Teknik Kimia. Bagaimana ya, kak?

Nah, ini nih… Banyak beberapa teman Saya yang ternyata ketipu sama embel-embel ‘kimia’ di tulisan ‘Teknik Kimia’. Namanya memang Teknik Kimia, tapi pembelajarannya ternyata lebih dominan di Fisika dan Matematika.

Jadi, kalau kalian memang suka pelajaran eksak dan hitungan, Teknik Kimia bisa menjadi pilihan yang bagus, nih. Tapi kalau kalian memang menyukai Kimia, dan kurang begitu menyukai Fisika, Matematika maka Saya sarankan untuk mengambil Kimia Murni/Analisis Kimia saja. Walaupun di jurusan Kimia pun akan banyak hitungan, sih, hehe. Jadi, calon analis ga boleh sampe benci Matematika ya!

Untuk kalian yang sudah memutuskan akan mengambil D3, mimin cuman mau bilang nih, jangan minder kalau ada yang bilang di jaman sekarang, perusahaan rata-rata sudah memberi syarat minimal S1. Karena untuk di posisi Analis Kimia sendiri, rata-rata perusahaan memberikan syarat minimal D3 ya, sob. Bahkan di beberapa perusahaan juga banyak yang mencantumkan untuk beberapa posisi yaitu minimal SMK.

Untuk kalian yang memutuskan akan mengambil S1, mimin juga mau bilang, jangan minder kalau ada yang nanya mahasiswa S1 nanti kerjanya apa? jadi pengajar? Karena peluang kalian untuk bekerja di industri juga sangat luas. Bahkan kalau kalian ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi, S2 lalu S3 itu akan lebih mudah ya, sob.

Nah, itu aja mungkin yang bisa mimin sampaikan. Kalau labtizen ada yang punya pertanyaan, komentar, atau sekedar sharing-sharing dan curhat di kolom komentar boleh banget ya, guys! Akhir kata, semoga blog ini bisa bermanfaat dan bisa menjadi pertimbangan untuk menjawab keresahan-keresahan kalian, ya!

Baca juga: Prospek Kerja Analisis Kimia