Pengertian, Fungsi dan Cara Membaca Buret yang Benar
Jika berbicara soal buret, mungkin Kamu sudah tidak asing lagi dong ya dengan alat ukur yang satu ini. Alat ukur yang kecil nan panjang namun memiliki harga yang lumayan. Apalagi kalau Kamu masih mahasiswa. Bagi kalian yang baru memasuki dunia laboratorium dan ingin mempelajari lebih dalam mengenai alat ini, maka kalian datang di tempat yang tepat. Karena kali ini saya akan menjelaskan apa itu buret mulai dari pengertian, fungsi dan tentu saja cara membaca buret yang benar.
Pengertian Buret
Buret merupakan peralatan laboratorium yang digunakan dalam analisis kimia kuantitatif untuk mengukur volume cairan atau gas. Alat ini terbuat dari kaca dengan bentuk silinder dan memiliki skala ukur yang teliti, sehingga dapat digunakan dalam analisis kimia kuantitatif. Kita biasanya menggunakan buret dalam berbagai macam proses titrasi, seperti titrasi asam basa, titrasi argentometri, titrasi iodometri dan jenis-jenis titrasi lainnya.
Buret juga eksis dalam berbagai macam jenis. Antara lain yaitu seperti buret basa, buret asam, buret universal dan buret amberglass. Hal ini biasanya tergantung dari larutan apa yang akan kita isi ke dalam buret tersebut. Untuk larutan asam maka menggunakan buret asam dan larutan basa maka menggunakan buret basa. Sementara kita dapat menggunakan buret universal untuk semua jenis larutan. Buret ini yang paling banyak digunakan di laboratorium dan industri.
Fungsi Buret
Fungsi utama dari buret yaitu untuk mengukur volume zat cair dengan tepat. Oleh karena itu, buret dapat kita gunakan dalam proses titrasi yang membutuhkan perhitungan volume dengan tepat. Buret mampu melakukan perhitungan perubahan volume dari reagen dalam titrasi.
Pada proses titrasi, buret digunakan sebagai tempat dari titran atau reagen yang telah kita ketahui konsentrasinya. Penetesan titran melalui buret juga lebih mudah karena adanya kran pada buret. Kran ini berguna untuk menjaga tetesan sejumlah reagen cair dalam eksperimen agar dapat menetes ke sampel yang akan kita titrasi.
Tujuan dari pembacaan buret adalah untuk memberi tahu kita berapa banyak larutan yang telah kita keluarkan. Skala pengukuran pada buret biasanya berada pada interval 0,10. Umumnya pembacaan buret memiliki akurasi atau ketelitian sebesar 0,05 mL.
Sebelum membahas lebih lanjut bagaimana cara membaca skala buret, penting bagi kita untuk mengenal meniskus. Apakah meniskus? Simak ketiga poin berikut:
- Meniskus adalah garis lengkung permukaan cairan yang disebabkan adanya gaya kohesi/ adhesi zat cair dengan alat ukur. Untuk dapat membaca skala buret, kita perlu memperhatikan letak dari meniskus.
- Pastikan kita menempatkan meniskus tepat di atas skala yang kita inginkan. Atau dalam pembacaan berarti bahwa skala yang kita baca adalah skala yang tepat berada di bawah meniskus.
- Pastikan juga bahwa mata kita sejajar dengan meniskus untuk menghindari kesalahan. Untuk buret berisi air atau sebagian besar cairan, meniskus berbentuk cekung atau seperti huruf U. Baca bagian bawah huruf U dari meniskus.
Cara Membaca Buret yang Benar
Perhatikan tanda meniskus pada gambar ilustrasi di atas . Pada gambar, meniskus berada pada garis 19 mL. Hal ini menunjukkan bahwa volume zat tersebut berkisar di angka 19 mL. Angka 19 ini dapat kita sebut juga skala besar.
Dengan akurasi 0,05 mL, maka buret memiliki 2 angka di belakang koma. Sama halnya seperti membaca alat ukur lainnya, kita perlu membaca skala kecilnya setelah membaca skala besar. Jarak antara garis pertama dan garis kedua memiliki nilai 0,10 mL. Dan jarak antara garis kedua dan ketiga bernilai 0,10 mL. Begitu pun seterusnya.
Pada gambar tersebut, meniskus terletak di garis kelima maka bernilai 0,50 mL. Nah, selanjutnya kita hanya perlu menjumlahkan skala besar+skala kecil (19+0,50) mL. Sehingga kesimpulan dari gambar tersebut, pembacaan yang benar adalah 19,50 mL. Mudah, kan?
Pada umumnya, proses titrasi tidak hanya dilakukan sekali namun beberapa kali pengulangan (duplo/triplo). Maka untuk melanjutkan proses titrasi berikutnya tidak perlu menambah volume larutan pada buret untuk mencapai skala 0 kembali, cukup dengan mencatat volume setelah titrasi pertama dan kemudian lakukan titrasi kedua. Untuk menentukan volume titran yang telah kita gunakan, kita hanya perlu mengurangi volume akhir dengan volume yang telah kita catat di awal.
Bagaimana, pastinya Kamu sudah lebih memahami buret kan? Selamat mengukur ya. Oya, cek juga artikel AhliLaboratorium lainnya, yang penting untuk Kamu ketahui. Butuh informasi lainnya? Kamu boleh kontak Kami via jalur yang tersedia.
Ingin melakukan kalibrasi peralatan volumetrik? Cek juga artikel Kami mengenai kalibrasi alat laboratorium penguji sesuai ISO 17025:2017